Komponen elektronika adalah sebuah alat berupa benda yang menjadi bagian dasar pendukung suatu rangkaian elektronik yang dapat bekerja sesuai dengan fungsi dan kegunaannya.
Komponen pada rangkaian elektronika biasanya dikemas dalam bentuk sirkuit dengan dua atau lebih terminal penghubung.
Mulai dari yang menempel langsung pada papan rangkaian baik berupa PCB, CCB, Protoboard, Mainboard maupun Veroboard dengan cara disolder atau tidak menempel langsung pada papan rangkaian (dengan alat penghubung lain, misalnya kabel).
Komponen elektronika merupakan satu atau beberapa unsur bahan materi yang di bentuk menjadi sebuah alat yang di sebut komponen elektronika dan jika dipadukan dengan desain rangkaian yang diinginkan dapat berfungsi sesuai dengan fungsi masing-masing komponen, ada yang berfungsi sebagai penghantar, penyaring, pengendali, untuk mengatur arus dan tegangan, meratakan arus, menyekat arus, memperkuat sinyal arus dan masih banyak fungsi lainnya.
Komponen Elektronika juga memiliki bentuk, jenis, nilai dan tipe yang berbeda, masing-masing komponen akan menjalankan fungsinya sesuai dengan keinginan para perancang rangkaian elektronika.
Jenis-Jenis Komponen Elektronika Dasar
Di bawah ini merupakan Kumpulan dari Jenis-jenis Komponen Elektronika Dasar yang sering digunakan dalam Perangkat Elektronika.
1. Resistor
Resistor = Weerstand = Pelawan atau Tahanan adalah komponen elektronik yang memiliki dua pin dan didesain untuk mengatur tegangan listrik dan arus listrik. Resistor mempunyai nilai resistansi (tahanan) tertentu yang dapat memproduksi tegangan listrik di antara kedua pin dimana nilai tegangan terhadap resistansi tersebut berbanding lurus dengan arus yang mengalir, berdasarkan persamaan hukum Ohm
Satuan Nilai Resistor adalah Ohm (Ω) ini diambil dari nama penemunya yaitu Georg Simon Ohm yang juga merupakan seorang Fisikawan Jerman.
Nilai hambatan dalam suatu Resistor biasanya diwakili dengan Kode angka atau Gelang Warna ataupun Pita Warna yang terdapat di badan Resistor. Hambatan Resistor sering juga disebut dengan Resistansi atau Resistance.
2. Kapasitor
Kapasitor (Capacitor) atau Kondensator adalah komponen listrik yang digunakan untuk menyimpan energi atau muatan listrik untuk sementara waktu.
Selain berfungsi sebagai penyimpan muatan listrik, juga berfungsi sebagai pengaman dari kegagalan listrik pada rangkaian listrik yang memiliki kumparan. Kapasitor juga digunakan pada bagian rangkaian tuner untuk mengatur panjang gelombang sinyal pada pesawat radio, sebagai perata arus pada rectifier dan juga sebagai filter di dalam rangkaian catu daya (Power Supply).
Kondensator memiliki satuan yang disebut Farad (F) yang diperoleh dari nama penemunya yaitu Michael Faraday
3. Dioda
Diode adalah komponen aktif yang berfungsi untuk menghantarkan arus listrik mengalir ke satu arah (kondisi panjar maju) dan menghambat arus dari arah sebaliknya (kondisi panjar mundur).
Diode terdiri dari 2 kutub Elektroda yang pada umumnya bersifat semikonduktor yaitu Anoda dan Katoda.
Awal mula dari diode adalah peranti kristal Cat's Whisker dan tabung hampa (juga disebut katup termionik). Saat ini diode yang paling umum dibuat dari bahan semikonduktor seperti silikon atau germanium.
4. Transistor
Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung arus (switching), stabilisasi tegangan, dan modulasi sinyal.
Pada umumnya Transistor memiliki 3 terminal (kaki) yaitu Basis (B), Emitor (E) dan Kolektor (C). Tegangan yang di satu terminalnya misalnya Emitor dapat dipakai untuk mengatur arus dan tegangan yang lebih besar daripada arus input Basis, yaitu pada keluaran tegangan dan arus output Kolektor.
Berdasarkan strukturnya, Komponen Transistor terdiri dari 2 Tipe yaitu jenis PNP dan jenis NPN.
Transistor merupakan komponen yang sangat penting dalam dunia elektronik modern. Dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam amplifier (penguat). Rangkaian analog melingkupi pengeras suara, sumber listrik stabil (stabilisator) dan penguat sinyal radio. Dalam rangkaian-rangkaian digital, transistor digunakan sebagai saklar berkecepatan tinggi. Beberapa transistor juga dapat dirangkai sedemikian rupa sehingga berfungsi sebagai logic gate, memori dan fungsi rangkaian-rangkaian lainnya.
5. IC (Integrated Circuit)
IC (Integrated Circuit) atau Sirkuit Terpadu adalah komponen dasar yang terdiri dari resistor, transistor dan komponen elektronika lainnya yang diintegrasi menjadi sebuah rangkaian elektronika dalam sebuah piranti kecil.
Bentuk IC (Integrated Circuit) juga bermacam-macam, mulai dari yang berkaki 3 (tiga) hingga ratusan kaki (terminal).
Fungsi IC juga beraneka ragam, mulai dari penguat, Switching, pengontrol hingga media penyimpanan. Pada umumnya, IC dipergunakan sebagai Otak dalam sebuah Peralatan Elektronika. IC merupakan komponen Semi konduktor yang sangat sensitif terhadap ESD (Electro Static Discharge). Sebagai Contoh, IC yang berfungsi sebagai Otak pada sebuah Komputer yang disebut sebagai Microprocessor terdiri dari 16 juta Transistor dan jumlah tersebut belum lagi termasuk komponen-komponen Elektronika lainnya.
6. Induktor (Inductor)
Induktor atau disebut juga dengan Coil (Kumparan) adalah Komponen Elektronika Pasif yang berfungsi sebagai Pengatur Frekuensi, Filter dan juga sebagai alat kopel (Penyambung). Induktor atau Coil banyak ditemukan pada Peralatan atau Rangkaian Elektronika yang berkaitan dengan Frekuensi seperti Tuner untuk pesawat Radio. Satuan Induktansi (L) untuk Induktor diukur dalamsatuan Henry (H).
Sebuah induktor atau reaktor adalah sebuah komponen elektronika pasif (kebanyakan berbentuk torus) yang dapat menyimpan energi pada medan magnet yang ditimbulkan oleh arus listrik yang melintasinya. Kemampuan induktor untuk menyimpan energi magnet ditentukan oleh induktansinya, dalam satuan Henry.
Pada umumnya sebuah induktor adalah sebuah kawat penghantar yang dibentuk menjadi kumparan, lilitan membantu membuat medan magnet yang kuat di dalam kumparan dikarenakan hukum induksi Faraday. Induktor adalah salah satu komponen elektronik dasar yang digunakan dalam rangkaian yang arus dan tegangannya berubah-ubah dikarenakan kemampuan induktor untuk memproses arus bolak-balik.
7. Saklar (Switch)
Saklar adalah Komponen yang digunakan untuk menghubungkan dan memutuskan aliran listrik. Dalam Rangkaian Elektronika, Saklar terdiri dari dua bilah logam yang menempel pada suatu rangkaian, dan bisa terhubung atau terpisah sesuai dengan keadaan sambung (on) atau putus (off) dalam rangkaian
Saklar sering digunakan sebagai material kontak ON/OFF dalam peralatan Elektronika.
0 komentar:
Post a Comment